KAMBOJA KOTA JUDI

kamboja merupakan salah satu negara yang termasuk kedalam benua asia bagian tenggara. Kamboja juga termasuk kedalam keanggotaan ASEAN, yaitu perserikatan negara asian bagian tenggara.

Sementara ini, Kamboja adalah surga judi. Dikarenakan di negara tersebut, judi udah menjadi usaha yang dilegalkan. Sebagai tidak benar satu negara paling miskin di Asean, Kamboja menggantungkan perekonomian berasal dari pertanian, pariwisata dan perjudian. Berasal dari usaha ini, negara meraih pajak yang tergolong besar. Tetapi ironisnya, penggerak usaha ini, justru mayoritas diisi warga Negara Indonesia. Rata-Rata masih berusia belia dan menguasai teknologi.

Gara-gara sah, usaha judi di Kamboja bervariasi. Tersedia yang skala kecil, menengah, atas apalagi kelas bintang lima. Dikatakan bintang lima gara-gara beromzet sampai ratusan miliar.

AK merupakan warga asal Indonesia. Tetapi telah lama tinggal di Kamboja. Ia mulai menjalankan usaha judi sendiri, sesudah berkecimpung bersama dengan global tersebut lebih kurang 8 th.


”Tersebut baru judi meja, belum terhitung judi online. Yang paling fertile di Kamboja tersebut judi online. Mulai yang sah hingga ilegal,” kata Ak. ”Kelasnya udah internasional. Sebab dimainkan via situs. Omzetnya lebih gila ulang,” tambah Ak.


Berasal dari AK pula didapat info, bahwa lebih dari satu besar pekerja di lokasi judi Kamboja, adalah orang Indonesia. Tersedia tiga lokasi judi terbesar yang jadi tujuan. Yakni Bavet, Chrey Thom dan Paypet.


Lokasinya menyebar. Mulai berasal dari yang dekat bersama kota Phnom Penh, sampai yang jauh ke perbatasan Vietnam dan Thailand. Memakan saat mulai berasal dari 3 sampai 8 jam perjalanan via darat.


Menurut pengakuan Ak, di Bavet tersedia kira-kira 700-800 WNI yang bekerja di lokasi perjudian. ”Mereka seluruh berkumpul di satu lokasi judi saja. Namanya Kasino Sun City,” ungkap Ak.


”Mereka tidak penjudi lho ya. Namun karyawan di lokasi judi. Tersedia yang menjadi CS (Customer service), pembagi kartu atau bandar. Malah keliru satu pimpinannya, juga orang Indonesia,” jelasnya.


Waktu ditanya siapakah julukan pimpinan asal Indonesia tersebut, AK cuman tersenyum sambil berkata,”kecuali julukan orisinil bos besar, karyawan layaknya saya tak barangkali jelas,” katanya.


Pernah AK dulu bekerja di Bavet. Tetapi ia memilih pindah ke lokasi judi di wilayah Chrey Thom. Letaknya di Provinsi Kandal, kira-kira 8 jam berasal dari Phnom Penh.


Di sini tersedia dua casino terbesar, yakni Crown dan Grand Dragon. Sebutan paling akhir jadi lokasi judi online yang mempekerjakan 17 WNI asal Meranti, Riau.


”Di Chrey Thom, WNI yang menjadi pekerja judi juga tak terhitung.malah mayoritas berasal dari Indonesia. Tersedia kira-kira 900 orang,” estimasi Ak.


”Paling besar berasal dari wilayah Sumatera Utara terutama Medan, Riau terutama Selat Panjang dan Kepulauan Riau,” jelasnya.


Terkait angka-angka fantastis WNI yang bekerja di lokasi judi, juga dibenarkan Duta Besar Indonesia untuk Kamboja, Pitono Purnomo.

”Jumlah WNI yang terdaftar di KBRI tersedia kurang lebih 1.400-An. Yang formal mengaku bekerja di lokasi judi, lebih kurang 1.200-An,” ungkap Pitono terhadap wartawan Kamu di ruang kerjanya.


Perihal pintu masuk para Wni, Pitono mengaku mereka berlimpah masuk berasal dari wilayah Batam, Kepulauan Riau. Berasal dari sana, melintas ke Malaysia untuk meneruskan perjalanan via udara atau darat ke Kamboja.


Pitono menduga, jumlah WNI real yang bekerja di lokasi judi, lebih berasal dari angka formal itu. Sebab lebih dari satu besar WNI yang bekerja ke Kamboja, bukan melaporkan diri ke Kbri. Padahal mereka bekerja sampai ke perbatasan Thailand dan Vietnam. Keliru satu yang menyebabkan sulitnya KBRI mendata WNI di Kamboja, sebab mudahnya visa turis berubah jadi visa pekerja. Hal ini didorong berasal dari tingginya keperluan tenaga kerja di corporate judi.


”Menjadi biasanya malah corporate yang bantu menguruskan visa mereka setiba di sini. Tadinya turis, menjadi visa pekerja. Tetapi bukan lapor ke kami,” sesal Pitono.


Ia juga mengungkapkan, pengusaha judi di Kamboja kelasnya udah internasional. Investornya berasal berasal dari segudang negara. Terhitung berasal dari Indonesia. Lebih-lebih lebih dari satu usaha perjudian terkemuka di Kamboja dianggap Pitono milik lima pengusaha asal Indonesia.


”Yang lima ini malah bukan dulu tersedia persoalan di sini, dikarenakan memang sah. Mereka selalu lapor ke kami,” kata Pitono.
”Nah, WNI justru kerap bermasalah di area judi tidak milik orang Indonesia,” kesal Pitono.


Besarnya angka WNI yang bekerja di lokasi perjudian, sebenarnya terlampau memprihatinkan Pitono. Ia pun berharap, WNI bukan berbondong-bondong ke Kamboja, sekedar dikarenakan tergiur bersama janji manis bergaji tinggi di lokasi judi.


Lebih-lebih yang biasanya bekerja di lokasi perjudian, adalah remaja-remaja sampai WNI berusia muda. Rata-Rata usia mereka yang bekerja di lokasi judi, antara 19-30 th.


”Wajib diingat. Usaha perjudian ini melibatkan mafia. Lebih baik kerja profesional daripada di lokasi judi,” imbaunya. Nasehat serupa juga diberikan Pitono terhadap 16 WNI asal Meranti, Riau, yang tersandung persoalan hukum di Kamboja.


”Saya bilang, ini rambut kalian terhadap dicat kuning seluruh. Nanti dikira orang kalian tidak warga Indonesia. Ubahlah penampilan dan jangan kerja di daerah judi,” pesan Pitono.


Tak lupa Pitono berpesan terhadap WNI yang konsisten nekat mau bekerja di Kamboja, terutama di lokasi perjudian. ”Milikilah pencerahan untuk melaporkan diri ke Kbri,” imbaunya. (*)

sumber BOCORAN SLOT GACOR TERBARU

prediksi slot gacor terbaru

Published
Categorized as Journal